BeritaGaming

Review Game Valthirian Arc: Hero School Story 2

Menjadi Kepala Sekolah pemimpin Akademi untuk para siswa calon pahlawan masa depan di Valthirian Arc: Hero School Story 2

Sesuai dengan angka yang ada di judulnya, game ini adalah sekuel dari seri original Valthirian Arc: Hero School Story yang lebih dulu rilis. Melihat prequel dari game ini mendapat resepsi positif serta rilis di banyak platform sekaligus. Oleh karena itu pihak Agate kami rasa telah menaruh perhatian serius untuk merombak sekuelnya di beberapa tempat, terutama pada kualitas grafisnya yang secara sekilas lebih superior dibanding game pertama. Dan sama degan Prequelnya, Valthirian Arc: Hero School Story 2 juga dikabarkan akan mendapat perilisan multi platform termasuk konsol handheld.

Game ini kini telah rilis dalam bentuk Early Access, dan kami dari Mobileague diberi kepercayaan untuk mencoba game ini. Kalian yang tertarik bisa membeli game ini di Steam jika kalian tertarik setelah membaca review kami.

Cerita Awal Valthirian Arc: Hero School Story 2

Valthirian Arc: Hero School Story 2
Sekolah Valthirian

Valthirian Arc: Hero School Story 2 mengambil setting di sebuah kerajaan besar bernama Valthiria yang suatu hari dilanda bencana invasi monster dari Naga Kegelapan. Perang tersebut berdampak kuat pada keutuhan Valthiria hingga membuat kerajaannya terpencar menjadi empat negeri berbeda.

Dominasi monster masih mengganggu kedamaian di setiap kerajaan, sehingga dibuatlah akademi pahlawan untuk mencari bakat potensial yang dapat melindungi negeri masing-masing. Dari sinilah peranmu yang sesungguhnya dimulai, yang mana kamu telah memegang posisi sebagai kepala sekolah dari salah satu akademi tersebut dan berusaha menciptakan generasi pahlawan terkuat sebagai simbol harapan. Sinopsis singkatnya dipresentasikan lewat cutscene dengan artwork 2D khas layaknya buku cerita yang benar-benar menawan, meski sayangnya tidak ada voice over yang kami rasa akan sangat cocok untuk memperkuat penyampaian cerita daripada harus terus membaca teks.

Peran Kepala Sekolah di Akademi Valthirian Arc

Seperti yang sudah diketahui, peranmu dalam game ini adalah sebagai kepala sekolah di sebuah akademi pahlawan. Tugas ini akan membawamu pada serangkaian aktivitas penting yang sebagian besar terdiri dari mengatur fasilitas akademi serta mengikuti serangkaian quest di alam terbuka. Dari awal kamu akan dituntun secara pelan-pelan untuk memahami semua fitur yang ditawarkan gamenya. Beberapa diantaranya mulai dari mengatur sesi course / pembelajaran tiap murid, membangun fasilitas, hingga melakukan research untuk menambah statistik dalam jumlah besar.

Bangun Infrastruktur Bangunan dan Penelitian dalam Akademik

Review Game Valthirian Arc: Hero School Story 2
Bermacam Fasilitas yang bisa dibangung di Lingkungan akademi

Sebagian aktivitas yang kamu lakukan butuh sumber daya khusus berupa dua mata uang berbeda yaitu Gold dan Arcstone. Gold adalah mata uang utama yang memiliki banyak kegunaan mulai dari menjalani sesi pembelajaran hingga membangun fasilitas, sedangkan Arcstone biasanya digunakan untuk beberapa situasi khusus saja, salah satunya seperti tambahan mata uang untuk melakukan research. Menjaga asset kekayaan adalah sesuatu yang penting untuk game dengan konsep simulasi seperti ini, tapi kami sering dihadapkan pada situasi di mana keungan menjadi sering menipis dan sulit dikembalikan lagi.

Mengatur Kurikulum Belajar Sesuai Minat dan Bakat si Calon Pahlawan

Review Game Valthirian Arc: Hero School Story 2
Buku Informasi siswa Akademik Pahlawan

Setiap murid akademi pahlawan juga memiliki bakat yang sudah dimilikinya semenjak masuk dalam akademi. Tugas kalianlah yang akan menuntun murid-murid tersebut untuk mengembangkan bakatnya sesuai dengan peran yang paling cocok untuk mereka dengan subsidi kurikulum pembelajaran yang telah kalian rencanakan untuk murid tersebut.

Review Game Valthirian Arc: Hero School Story 2
Tentukan lanjutan kurikulum belajar Para murid akademik

Memutuskan Kebijakan Saat Ada Event yang Membutuhkan Perhatianmu Sebagai Pimpinan Tertinggi di Akademik

Valthirian Arc: Hero School Story 2

Tidak jarang juga gamenya melempar semacam event random berupa semacam permintaan khusus, yang mana kamu bisa mencoba meringankan kerugian atau mendapat intensif Gold lebih, tapi di saat bersamaan impresi murid bisa menjadi buruk karena menganggapmu terlalu serakah. Alhasil menjaga image sebagai kepala sekolah yang sempurna terkadang jadi sulit dan menuntutmu untuk mengambil keputusan yang tidak diinginkan.

Valthirian Arc: Hero School Story 2
Kalian Bahkan ikut event Minigame Mancing dengan mengontrol salah satu murid yang berpartisipasi

Elemen simulasi yang ditawarkan gamenya cukup sederhana dan mudah untuk dipahami secara langsung, apalagi berkat sesi tutorialnya yang efisien sehingga kamu bisa langsung mendapat akses ke semua fitur dan gameplay yang ditawarkan dengan cepat. Hanya saja ini membuat impresinya terasa lebih kasual, karena saat berusaha menyelaminya lebih dalam, kamu akan langsung sadar kalau tidak ada banyak intensif konten atau fitur simulasi lain yang bisa membuatnya tetap seru untuk dimainkan dalam jangka panjang. Karena itu pemain yang sangat akrab dengan genre simulasi / builder yang lebih kompleks mungkin akan mendapat impresi seperti memakan snack daripada sarapan penuh.

Jangan Lupa, Bimbing Juga Siswa Kamu di Lapangan Ekspedisi Layaknya Game RPG

Terlepas dari gameplay simulasinya yang cukup kasual, perlu diingat juga kalau Valthirian Arc: Hero School Story 2 adalah game RPG. Selain membangun akademi impian, kamu akan sering dihadapkan pada skenario cerita baru untuk disimak serta serangkaian misi eksplorasi langsung ke alam terbuka yang dipenuhi monster. Sejauh dari yang kami mainkan jalannya setiap misi lebih terkesan seperti fetch quest standar, yang mana kamu hanya perlu mengumpulkan material atau mengalahkan musuh dalam jumlah tertentu. Alur seperti ini masih ada di misi utama, sehingga kamu tidak akan mendapat semacam pengalaman bermain yang berbeda selain jumlah reward yang mungkin lebih besar.

Perubahan terbesar dalam gameplay RPG-nya terletak di sistem combat yang kali ini mengusung basis turn-based. Sekali lagi kami belum sempat memainkan seri pertamanya, jadi soal lebih baik atau tidaknya perubahan ini memang belum bisa dijawab dengan pasti. Tapi jika menilainya langsung dengan kebanyakan game turn-based lain, Valthirian Arc: Hero School Story 2 sayangnya juga terlalu sederhana. Meski ada semacam sistem pertahanan khusus pada musuh dan status efek, alur gameplay selalu berujung pada pemilihan skill dan menunggu giliran selanjutnya. Ini membuat keseluruhan gameplay jadi cepat monoton hanya dalam beberapa encounter saja, ditambah lagi karena musuh tidak memiliki banyak variasi serangan.

Valthirian Arc: Hero School Story 2

Kamu juga hanya diberi satu giliran saja untuk memilih mana karakter yang digunakan sementara sisanya jadi stand-by, yang otomatis membuat jalannya pertempuran jadi terasa aneh dan tidak berbeda layaknya bermain solo. Kondisinya justru berbeda dengan musuh yang justru mendapat giliran secara beruntun. Terasa tidak adil memang, tapi jalannya gameplay terasa sangat mudah bahkan saat bermain solo, jadi ini tidak begitu berujung ke skenario yang bisa membuat frustasi.

Sebagai tambahan, kami ingin memberi apresiasi pada kualitas grafisnya yang lumayan menawan, apalagi jika dibandingkan langsung dengan game pertamanya. Tidak ketinggalan desain dari hampir semua karakter kunci di gamenya dibuat dengan perhatian tinggi, karena mereka semua terlihat cukup menarik dan tidak begitu pasaran. Dari sini kami kembali menyayangkan soal absennya voice act, karena segmen cerita pasti akan terasa lebih mengena dan membuat setiap karakternya terasa hidup.

Kesimpulan Gim Valthirian Arc: Hero School Story 2

Review Game Valthirian Arc: Hero School Story 2

Valthirian Arc: Hero School Story 2 memiliki konsep yang menggabungkan genre berbeda yang memperkaya pengalaman bermain. Sayangnya masih ada beberapa perbaikan dirasa penting untuk dibenahi agar bisa mencapai tahap yang cukup memuaskan. Salah satunya bahkan terdapat pada saat karakter sedang berbincang bersama dimana kepala sekolah juga terlibat. Salah satunya adalah dialog pilihan ganda oleh kepala sekolah yang muncul sementara dialog masih sedang berjalan. Fitur Rekap percakapan, Serta fitur Diplomasi antar faksi yang terkesan tidak begitu menarik karena cuma sekedar menurunkan tingkat kesulitan suatu lapangan ekspidisi saja.

Adapun mengenai konsep, sebenarnya tidak ada masalah. Namun, baik itu dari gameplay simulasi hingga turn-based RPG, pengalamannya terkesan cepat, dan terkesan generik. Kurang memiliki kedalaman yang membuat keseluruhan alur gameplay jadi terasa cepat monoton. Setidaknya di saat yang sama ini bisa dilihat sebagai format yang kasual, sehingga memberi impresi kalau gamenya lebih mudah dicerna oleh lebih banyak kalangan pemain. Namun dikarenakan game ini masih dalam tahap Early Access, besar harapan kami agar gim ini semakin dipoles lagi.

Baca juga Artikel Review saya, Necroboy

(Visited 81 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *