Berita

Kunjungan Komunitas Bambu Tuli Bekasi ke GCA Global Game Expo II – Industri Game tanpa Batas

Disabilitas dan Game, Mereka pun gemar bermain game

Bekasi, 03 November 2018 – pada acara peluncuran game asal Korea Selatan, GCA Global Game Expo II kemarin, Komunitas Bambu Tuli Bekasi juga turut serta untuk memberikan penilaiannya terhadap game-game yang ada disana. Banyak diantara teman komunitas yang juga gemar bermain game mobile, karena game mobile sangat pas untuk mengisi waktu luang. Dengan menggunakan bahasa isyarat sebagai alat komunikasi, Handika, Agus, Bella, Nida dan Fida selaku intrepreter mengungkapkan komentarnya sambil berkeliling disetiap booth untuk mencoba game yang diperkenalkan oleh GCA.

Kunjungan Komunitas Bambu Tuli Bekasi ke GCA Global Game Expo II - Industri Game tanpa Batas

Alur Cerita yang penuh narasi/tulisan

pada setiap game terutama yang bertema fantasi, tentunya banyak nilai-nilai istimewa yang menjadi kelebihan dalam suatu game. Salah satunya adalah alur cerita. Tidak sedikit dari pemain yang memainkan suatu game karena penasaran dengan alur cerita pada game tersebut.

Jay H. Kim selaku CTO Elite Games Korea Selatan mengungkapkan, “dalam peluncurannya di Indonesia, kita juga mengganti bahasa di dalam game, dan dalam menceritakan alur gamenya kita menggunakan banyak narasi tertulis. misalnya pada GrandChase, sehingga siapapun termasuk teman tuli juga bisa menikmati alurnya”.

Efek getar/vibration bisa menjadi nilai tambah

sebagai Tuli, efek keseruan dalam game akan lebih dapat dirasakan melalui getaran, namun sayangnya, ini perlu menjadi nilai tambah didalam game. Karena saat ini efek getaran/vibration tersebut belum ada. Diungkapkan oleh Jay H. Kim dari Elite Games, efek ini bisa menjadi saran yang baik untuk mengembangkan game yang sekarang akan di launching.  Sehingga game mobile dapat dinikmati oleh semua kalangan. Efek getar juga sebenarnya menambah nilai keseruan di dalam game, efek seperti tembakan atau tabrakan pun akan lebih terasa.

Pemain game amatir akan lebih mengerti dengan petunjuk / tutorial

Bella, salah satu teman tuli dari komunitas merasa kebingungan pada setiap awal game yang dimainkan karena tidak ada tutorial dan petunjuk permainan. Sehingga ia menggunakan metode Trial and Error pada setiap permainan baru sampai mengerti sistem pada game tersebut. Bella sendiri bukanlah seorang pemain game yang rutin, sehingga tidak terbiasa dengan jenis-jenis game baru. Berbeda dengan Handika yang sudah lihai bermain game. Namun, sebagai pemain amatir, Bella mengungkapkan bahwa acara ini sangat keren.

Disabilitas dan Game, Melibatkan mereka dalam perancangan desain game

Sejalan dengan perkembangan eSports di Indonesia, saat ini telah banyak bermunculan pemain game yang berkarir menjadi atlit olahraga elektronik, termasuk dalam Asian Games 2018. sehingga, Industri Game di Indonesia menjadi semakin serius dengan banyaknya keuntungan yang bisa didapatkan dan bahkan menjadi profesi impian generasi muda di Indonesia.

Menurut saya, melibatkan disabilitas dalam perancangan desain di setiap game perlu dilakukan, karena pemain game tidak hanya dari kalangan tertentu saja, namun luas dan tidak pandang bulu, apalagi device  mobile sangat mudah di dapatkan dengan harga yang terjangkau. dengan terwujudnya kenyamanan bermain, diharapkan game mobile dapat dinikmati oleh siapa saja, dan tidak menutup kemungkinan akan lahir pemain pemain profesional baru di dunia eSports yang berasal dari teman-teman disabilitas (shena)

(Visited 515 times, 1 visits today)

DamarBahbah

Cowok yang suka nasi bebek, dan hobi menebas Red Splinter di gunung buas. Terjun di industri game sejak 2008 demi sesuap nasi, dan hingga kini terus berjuang demi impian dan masa depan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *