Berita

Delegasi Archipelageek 2019 Siap Tembus Pasar Global

Archipelageek Bukti BEKRAF Peduli Industri Kreatif Indonesia

Bekraf, Jakarta – Belasan startup dan pelaku kreatif lainnya terpilih sebagai delegasi Indonesia dalam rangkaian Archipelageek 2019 di Amerika. Mereka siap menembus pasar global melalui Festival South by Southwest (SXSW) 2019 yang diselenggarakan di Austin, Texas pada 10-17 Maret 2019 dan Game Connection America (GCA) 2019 di San Fransisco, California, 18 – 21 Maret 2019. 

Archipelageek Bukti BEKRAF Peduli Industri Kreatif Indonesia
Sambutan dari Bapak Triawan Munaf – Kepala Bekraf

“Kami ingin dengan keterlibatan dalam dua acara akbar ini, karya dan talenta para delegasi dapat memperoleh sambutan yang baik dan membuktikan kualitas produk ekonomi kreatif Indonesia mampu bersaing di kancah internasional,” ujar Wakil Kepala Bekraf, Ricky Pesik.

Ricky menjelaskan, pada tahun 2018, PDB Ekraf diestimasi telah mencapai lebih dari seribu triliun rupiah dan angka ini diperkirakan akan meningkat hingga di atas 1,2 ribu triliun rupiah pada 2019. Sedangkan untuk total nilai ekspor ekraf di 2016 sekitar USD 20 miliar, dan diestimasi akan mencapai USD 21 miliar di tahun ini. Bekraf berharap dengan secara aktif memperkenalkan produk kreatif Indonesia di luar negeri, target tersebut dapat tercapai. 

Archipelageek Bukti BEKRAF Peduli Industri Kreatif Indonesia
5 Pengusaha Perintis & 1 Program Musik Delegasi SXSW 2019 
(Ki- Ka) : Jonathan Aditya (Co-Founder & CEO Ars.) , Abraham Auzan (Co-Founder & CPO TeleCTG), Ricky Pesik (Wakil Kepala BEKRAF), Hari Sungkari (Deputi Infrastruktur Bekraf), Triawan Munaf (Kepala Bekraf), Joshua P.M. Simanjuntak (Deputi Pemasaran Bekraf), David Tarigan (Music Consultant Hello Dangdut), dan Yopie Suryadi (CEO MTarget)

Sederet perusahaan rintisan atau startup yang akan diberangkatkan Bekraf dalam SXSW 2019 yakni Ars., MTarget, Nodeflux, TeleCTG, Noore Sport Hijab, Dicoding, Knok Percussion, program Hello Dangdut, dan musisi Dhira Bongs. 

Selain itu, Bekraf juga akan memberangkatkan sejumlah pelaku kreatif dari sub-sektor Aplikasi & Game Developer ke ajang GCA 2019 bekerja sama dengan Asosiasi Game Indonesia (AGI). GCA sendiri merupakan konvensi tahunan bagi para pelaku industri game dari berbagai penjuru dunia untuk memperluas jaringan bisnisnya.

Deputi Akses Jaringan dan Permodalan Asosiasi Game Indonesia (AGI), Cipto Adiguno menjelaskan bahwa GCA menjadi ajang bagi lebih dari 2.700 pengembang, penerbit, distributor serta penyedia jasa berkumpul untuk mendapatkan rekan bisnis baru. Hal ini menjadi sarana pengembangan bisnis paling efektif bagi industri game. Bersama dengan Bekraf, AGI telah menyeleksi sejumlah pelaku industri game untuk menjadi bagian dari delegasi Indonesia. Setelah melalui proses penjurian, Agate, Wisageni, GameLevelOne, Masshive, Megaxus, CIAYO Games, Arsanesia, Gamechanger, SEMISOFT dan Everidea terpilih mewakili Indonesia di GCA 2019. Perusahan-perusahan startup yang bergerak di bidang game development tersebut berasal dari berbagai kota di Indonesia, seperti Bandung, Jakarta, Tangerang, dan Yogyakarta. 

Archipelageek Bukti BEKRAF Peduli Industri Kreatif Indonesia
Delegasi GCA 2019 bersama BEKRAF, AGI, dan Lentara Nusantara
(Ki-Ka) : Wahyu Agung Pramudito (Komisaris Lentera Nusantara),  Cipto Adiguno (Deputi Akses Jaringan dan Permodalan Asosiasi Game Indonesia (AGI) ) , AJ Jonathan (Co-Founder SEMISOFT) , Hari Sungkari (Deputi Infrastruktur Bekraf) , Triawan Munaf (Kepala Bekraf) – Joshua PM Simanjuntak (Deputi Pemasaran Bekraf) – Felix Ramli (Co-Founder GameLevelOne) , Rio Dewanto (Aktor & Influencer)

“Hal tersebut menunjukkan semakin berkembangnya industri ini dan produk kreatif mereka yang beragam kami harapkan mampu merepresentasikan kualitas industri game Indonesia di ajang bergengsi ini,” jelas Cipto. Sub-sektor ini diprediksi akan terus berkembang dengan semakin maraknya startup-startup berbasis game yang terus bermunculan. Laju pertumbuhan PDB sub-sektor Aplikasi & Game Developer di tahun 2016 pun mencapai 8,06 % dan valuasi pasar game Indonesia di tahun 2017 berada di angka USD 879,7 Juta.

Archipelageek terinspirasi dari filosofi Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia (archipelageek state). Konsep Archipelageek ini diharapkan dapat menjadikan Indonesia sebagai ikon potensi bidang teknologi dan digital yang secara terus menerus menginisiasi berbagai produk aplikasi digital revolusioner. Keikutsertaan Indonesia di ajang SXSW dimulai pertama kali pada tahun 2017 lalu, sementara itu di GCA diawali pada tahun 2018. 

Tentang Bekraf

Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) adalah lembaga pemerintah nonkementerian yang bertanggung jawab di bidang ekonomi kreatif. Saat ini, Kepala Bekraf dijabat oleh Triawan Munaf.

Bekraf mempunyai tugas membantu Presiden RI dalam merumuskan, menetapkan, mengoordinasikan, dan sinkronisasi kebijakan ekonomi kreatif di bidang aplikasi dan game developer, arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, fashion, film animasi dan video, fotografi, kriya, kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, dan televisi dan radio.

Archipelageek, Reach The Global Market

Dibentuk pada tahun 2015, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) memiliki visi membangun Indonesia menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia dengan ekonomi kreatifnya pada 2030. Melalui 16 sub-sektor ekonomi kreatif, Bekraf melakukan misi berkelanjutan membuka pintu kesempatan sebesar-besarnya bagi pelaku ekonomi kreatif Indonesia untuk tampil dan berjaya di pasar global. Mengusung tema Archipelageek, Reach The Global Market bermakna agar para delegasi Indonesia yang akan mengikuti Festival SXSW 2019 dan GCA 2019 dapat berkesempatan memiliki pengalaman mengenal pasar Amerika dan dunia serta sekaligus mendapatkan potensi pasar baru berskala internasional dan global.

SXSW 2019

Melanjutkan kesuksesan sebelumnya, tahun ini Bekraf membawa serta enam start-up, 1 program musik, dan 1 musisi. Berikut adalah enam start-up, serta program musik dan musisi yang akan memamerkan produk dan talenta kreatif mereka melalui booth dan Paviliun Archipelageek di Austin Convention Center pada 8-17 Maret 2019.

MTarget

MTarget.co adalah marketing automation software dan 100 persen karya Indonesia. Sebagai satu-satunya marketing automation software berstandar global di Indonesia, MTarget.co memiliki fitur membuat website tanpa coding dan melakukan kegiatan email marketing serta manajemen media sosial. Hadir sejak Februari 2017, perusahan perintis ini telah 1.500 users dengan demografi beragam, mulai dari Indonesia, Asia Tenggara, Amerika Serikat, dan Eropa. Mimpi terbesar dari MTarget.co adalah memasuki pasar global dan membantu para UKM di seluruh dunia agar dapat lebih maju dan berkembang.

Dicoding

Platform yang menjembatani para developer tanah air dengan peluang pasar global melalui tiga pilar: Academy, Challenge, dan Event. Dicoding mengapresiasi setiap langkah keberhasilan dalam perjalanan seorang developer melalui penghargaan berupa Dicoding PointsPoints dapat ditukar dengan berbagai Rewards di platform Dicoding. Hal ini tentunya memberi kesempatan bagi 117 ribu member di seluruh Indonesia untuk terus belajar untuk akhirnya dapat membuat karya lebih baik. Berkolaborasi dengan para mitra perusahaan IT dunia, Dicoding menawarkan kurikulum terdepan dalam bidang pemrograman IT, mulai dari materi Android pemula, pengembangan game, Artificial Intelligence, hingga Blokchain. Pengembangan kurikulum ini memastikan Dicoding Academy mencetak lulusan developer unggul dengan karya digital berorientasi global.

Nodeflux

Platform Analisis Video Cerdas pertama milik Indonesia. Salah satu solusi Nodeflux adalah teknologi pengenalan wajah (face recognition) yang dipasang di perangkat CCTV, yang terhubung dengan database pencarian sesuai fungsi. Misalnya, data kependudukan atau data catatan kriminal. Saat ini Nodeflux terus mengembangkan berbagai produk sebagai solusi isu-isu populis yang masih menanti untuk dipecahkan. Seperti pengelolaan sampah, pendataan kendaraan, keamanan, manajemen lalu-lintas, hingga layanan kota pintar terpadu (smart city). Nodeflux tercatat berkontribusi dalam kesuksesan acara-acara penting berskala internasional. Antara lain Asian Games 2018, IMF-World Bank Group Annual Meeting 2018 di Bali, serta integrasi data kependudukan pertama di Indonesia menggunakan face matching technology secara menyeluruh oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.

Noore Sport Hijab

Noore Sport Hijab, kerudung untuk olah raga asli dari Indonesia. Hadir sejak 2018 di Bandung, Noore Sport Jilbab didedikasikan untuk individu yang menginginkan baju olahraga muslim tetapi tidak membatasi gerakan dan ekspresi. Noore telah menjadi Official Sport Hijab untuk atlet olahraga taekwondo, pencak silat, skateboard, handball, dan sport climbing. Termasuk menjadi pilihan para atlet nasional, seperti Defia Rosmaniar, pemegang medali emas Cabang Taekwondo di Asian Games 2018.

TeleCTG

Perusahaan inovasi kesehatan yang menggunakan perangkat dan alat (IoT) berbasis teknologi, dan juga komunitas, baik online maupun offline, untuk berkolaborasi dalam satu ekosistem guna mewujudkan upaya pemerataan pelayanan kesehatan.

Ars.

Menyediakan platform global untuk arsitektur interior dan produk rumah. Memiliki fitur Virtual Reality Experience dan memberikan informasi tren terkini untuk arsitektural di dunia dan memberikan kesempatan bagi para pelaku di industri ini untuk menampilkan karya dan produknya serta melakukan jejaring sosial.

Knok Percussion

Knok Percussion merupakan sebuah perusahaan yang memproduksi Cajon sebagai solusi dari permasalahan modernisasi. Knok Percussion berfokus pada inovasi, fungsionalitas, dan kualitas. Cajon dari Knok dapat menciptakan karakter suara modern dengan menggunakan bahan material yang jarang diketahui di Indonesia, serta ditunjang dengan desain spesial untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan pengguna. Lebih jauh, Knok juga menambahkan fitur seperti handgripeasy to reach adjustable switch, dan lubang filter suara yang memungkinkan pengguna menciptakan suara lebih halus.

Hello Dangdut

Sebuah program yang di dukung oleh Bekraf untuk memperkenalkan Dangdut (genre musik dan budaya), menanamkan citra dangdut ke target pasar, serta membangun kesadaran di target pasar untuk mencari tahu lebih dalam “Apa itu Dangdut”.

Dhira Bongs

Musisi perempuan kelahiran Jakarta yang tinggal menetap di Kota Kembang Bandung bernama lengkap Nadhira Soraya Nasution dikenal dengan nama Dhira Bongs. Pemilik suara yang halus dan bisa memainkan instrument gitar ini mulai memperkenalkan musik bernuansa Explorative Pop Jazz sejak album pertamanya yang dirilis tahun 2013 “My Precious”. Dia juga telah mengeluarkan album kedua di tahun 2016 bertajuk “Head Over Heels”.

GCA 2019

Games Connection America (GCA) merupakan salah satu perhelatan game internasional terbesar di dunia, khususnya di kawasan Amerika, yang telah berlangsung selama 13 tahun. Pameran game terbesar ini sering dijadikan acuan untuk menandai agenda dan arah pergerakan aplikasi serta pengembang permainan terkini. GCA adalah sebuah acara yang mempertemukan para praktisi industri game dari seluruh dunia, mulai dari developer, publisher, investor, hingga media. Berikut adalah sebelas delegasi tersebut.

Asosiasi Games Indonesia (AGI)

Asosiasi Game Indonesia (AGI) merupakan wadah komunikasi dan pengembangan industri game di Indonesia. AGI didirikan pada bulan Februari 2013 oleh 10 pendiri. Perkembangan industri game di Indonesia yang cukup pesat akan memberikan dampak positif dan juga tantangan di masa yang akan datang. Dengan adanya AGI maka seluruh pengusaha industri game akan berkumpul untuk menata dan mengatasi masalah yang akan dihadapi bersama-sama serta meningkatkan pengembangan industri game di masa depan.

Agate

Perusahaan pengembangan permainan video asal Indonesia yang berbasis di Bandung dan didirikan tahun 2009. Permainan berbasis web sosial pertama mereka yang bernama Football Saga telah memiliki 58.000 pengguna aktif bulanan dan 10.000 pengguna aktif harian. 

GameLevelOne

Didirikan tahun 2012, GameLevelOne (GL1) adalah Pengembang Game Seluler dari Indonesia yang berfokus pada branding, mempromosikan, dan mengiklankan produk atau bisnis melalui game. Terkenal dengan game Football Clash dan proyek terbarunya adalah Javatale dan Pemburu Hantu. 

Semisoft

Perusahaan pengembang yang didirikan oleh gamer untuk gamer. Memiliki visi untuk membuat ide-ide orisinil menjadi budaya pop mainstream dan misi mengembangkan game berkualitas yang menghibur, mendidik, dan memperkaya pemain di seluruh dunia. SEMISOFT saat ini sedang mengerjakan Legrand Legacy, RPG fantasi berbasis giliran yang membawa pemain dalam perjalanan melalui dunia fantasi epik yang diisi dengan pemandangan indah. 

MassHive Media

Didirikan pada awal 2014, MassHive Media adalah pengembang game indie dari Bandung, Indonesia. Memiliki empat permainan, salah satunya adalah Azure Saga: Pathfinder di Nintendo Switch.

Everidea Interactive

Perusahaan hiburan digital yang berspesialisasi dalam pengembangan gameVR, AR dan instalasi interaktif. Memiliki misi memberikan dampak positif di dunia pendidikan, sosial budaya, dan lingkungan melalui media digital interaktif. 

Ciayo Games

Dimulai sejak Januari 2017, Ciayo Games adalah studio game mobile berasal dari Indonesia yang memiliki semangat untuk terus menciptakan mobile game yang segar dan sangat menghibur. Dikenal dengan gim CHIPS: Monster Tap.

Wisageni Studio

Didirikan pada Januari 2015. Wisageni Studio berbasis di Yogyakarta, Indonesia. Memulai kancahnya di web browser games, kini studio ini fokus pada mobile platform dan publishing games untuk Google Play Indonesia dan pasar global dengan produk Pirate Mobile War serta Water All. 

Arsanesia

Arsanesia adalah studio game dengan visi menyebarkan kebahagiaan di dunia melalui game. Arsanesia didirikan pada 2011. Dengan pengalaman 8 tahun di industri game, Arsanesia telah mengembangkan game untuk berbagai klien seperti Nokia, Intel, Kompas Gramedia, dan banyak lagi. Salah satu permainan Arsanesia yang populer adalah Roly Poly Penguin yang dirilis untuk Windows Phone dan Platform Android. Game terbaru Arsanesia dalam pengembangan adalah Summer Town dan Si Juki: Warteg Mania 

GameChanger Studio

Studio video game muda yang berfokus pada pengembangan game unik. Fokus pada game PC, GameChanger terkenal dengan game NSFW yang telah viral hingga mencapai 7,5 juta views. Kesuksesan ini dikuti oleh produk berikutnya berjudul “My Lovely Daughter” yang sangat popular di Cina dan memiliki angka penjualan fantastis. 

Megaxus Infotech  Penerbit dan perusahaan pengembangan game di Indonesia yang didirikan pada tahun 2006. Telah menerbitkan 11 online game PC dan 7 mobile game. Dengan pengalaman lebih dari 13 tahun dan lebih dari 20 juta pengguna PC dan 2,5 juta pengguna seluler (per Jan 2019), Megaxus menawarkan solusi total termasuk penerbitan game (PC & Mobile) untuk SEA dan pasar Global, pengembangan game, acara offline, atau manajemen turnamen e-sport dan solusi pembayaran. Salah satu game paling terkenal rilisan perusahaan ini adalah Audisi Ayodance. 

(Visited 214 times, 1 visits today)

DamarBahbah

Cowok yang suka nasi bebek, dan hobi menebas Red Splinter di gunung buas. Terjun di industri game sejak 2008 demi sesuap nasi, dan hingga kini terus berjuang demi impian dan masa depan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *